Biografi Barack Obama
Barack Hussein Obama adalah Presiden Amerika
Serikat yang sekarang menjabat dan merupakan Presiden Amerika Serikat
yang ke-44. Beliau lebih dikenal dengan nama Barack Obama.
Barack menjabat sejak 20 Januari 2009 menggantikan George Walker Bush.
Sebelumnya ia merupakan Senator Junior dari Illinois dan kemudian menang
dalam Pemilu Presiden 2008 pada 4 November 2008. Obama lahir di
Honolulu, Hawaii, 4 Agustus 1961.
Biografi Barack Obama Presiden Amerika Serikat
Obama adalah keturunan Afrika-Amerika pertama yang menjabat Presiden
Amerika Serikat setelah sebelumnya merupakan keturunan Afrika-Amerika
pertama yang dicalonkan oleh sebuah partai politik besar Amerika untuk
menjadi presiden. Lulusan Universitas Columbia dan Sekolah Hukum
Universitas Harvard; di sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law
Review, Obama bekerja sebagai koordinator masyarakat dan menjabat
sebagai pengacara hak sipil sebelum menjadi Senat Illinois selama tiga
kali mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum konstitusional di Sekolah
Hukum Universitas Chicago sejak 1992 hingga 2004. Setelah kegagalan
meraih kursi di Dewan Perwakilan AS tahun 2000, ia mengumumkan
kampanyenya untuk Senat AS bulan Januari 2003. Setelah kemenangan Maret
2004, Obama menyampaikan key notenya pada Konvensi Nasional Demokrat
Juli 2004. Ia terpilih sebagai Senat pada November 2004 dengan 70 persen
suara.

Sebagai anggota minoritas Demokrat di Kongres ke-109, ia membantu
membuat undang-undang yang mengatur senjata konvensional dan
mempromosikan akuntabilitas publik dalam penggunaan dana federal. Ia
juga melakukan perjalanan resmi ke Eropa Timur, Timur Tengah, dan
Afrika. Selama Kongres ke-110, ia membantu membuat UU mengenai lobi dan
kecurangan pemilihan, perubahan iklim, terorisme nuklir, dan perawatan
bagi personil militer AS yang pulang. Obama mengumumkan kampanye
presidennya pada Februari 2007, dan dicalonkan pada Konvensi Nasional
Demokrat 2008 dengan senator Delaware, Joe Biden sebagai pasangan
kampanye. Dan Pada tanggal 4 November 2008 Barack Obama sukses
mengalahkan rivalnya senator John Mccain dari partai republik dan
menjadi presiden amerika ke 44 dan orang kulit hitam pertama sebagai
presiden Amerika serikat.
Kehidupan awal dan karir Obama
Barack Obama lahir di Honolulu, Hawaii, dari pasangan Barack Hussein
Obama, Sr., seorang Kenya dari Nyang’oma Kogelo, Distrik Siaya, Kenya,
dan Ann Dunham, seorang Amerika Serikat dari Wichita, Kansas.
Orangtuanya bertemu ketika bersekolah di Universitas Hawaii, tempat
ayahnya belajar dengan status sebagai murid asing. Keduanya berpisah
ketika Obama berusia dua tahun dan akhirnya bercerai.Ayah Obama kembali
ke Kenya dan melihat anaknya untuk terakhir kalinya sebelum meninggal
dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun 1982. Setelah bercerai, Dunham
menikahi Lolo Soetoro, dan keluarganya pindah ke Indonesia tahun 1967.
Obama kemudian bersekolah di sekolah lokal di Jakarta hingga ia berusia
10 tahun. Obama bersekolah di SD Menteng 1 Jakarta. Saat ini Obama masih
dapat berbicara bahasa Indonesia dengan tingkat dasar.

Ia kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan
belajar di Sekolah Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA
pada 1979.Ibu Obama kembali ke Hawaii tahun 1972 selama beberapa tahun
dan kemudian ke Indonesia untuk menyelesaikan kerja lapangan untuk
disertasi doktoral. Ia meninggal karena kanker rahim tahun 1995. Sebagai
seorang dewasa, Obama mengakui bahwa ketika SMA ia menggunakan
mariyuana, kokain, dan alkohol, yang ia jelaskan pada Forum Sipil
Presiden 2008 sebagai kesalahan moralnya yang terbesar. Setelah SMA,
Obama pindah ke Los Angeles lalu ia belajar di Perguruan Tinggi
Occidental selama dua tahun. Ia kemudian dipindahkan ke Universitas
Columbia di New York City, dan kemudian ia lulus dalam bidang
pengetahuan politik dengan kelebihan pada hubungan internasional. Obama
lulus dengan B.A. dari Columbia tahun 1983, kemudian bekerja selama
setahun di Business International Corporation dan kemudian di New York
Public Interest Research Group.
Barack Obama dibesarkan oleh ibunya, Ann Dunham.
Setelah empat tahun di New York City, Obama pindah ke Chicago, lalu
ia menjabat sebagai direktur Developing Communities Project (DCP),
sebuah perkumpulan masyarakat berbasis gereja yang sebenarnya terdiri
dari delapan paroki Katolik di South Side, Chicago, dan bekerja di sana
selama tiga tahun mulai Juni 1985 hingga Mei 1988. Selama menjabat
sebagai direktur DCP, stafnya bertambah dari satu menjadi tiga belas
pendapatan per tahunnya meningkat dari $70.000 menjadi $400.000, dengan
keberhasilan meliputi membantu membuat program pelatihan kerja, program
pelatihan persiapan perguruan tinggi, dan organisasi hak penjual di
Altgeld Gardens, Chicago. Obama juga bekerja sebagai konsultan dan
instruktur untuk Gamaliel Foundation, sebuah institut perkumpulan
masyarakat. Di pertengahan 1988, ia untuk pertama kalinya mengunjungi
Eropa selama tiga minggu dan lima minggu di Kenya, dan ia banyak bertemu
saudara Kenya-nya untuk pertama kalinya.
Obama masuk Sekolah Hukum Universitas Harvard pada 1988. Pada akhir
tahun pertamanya, ia dipilih, menurut kelasnya dan kompetisi menulis,
sebagai editor Harvard Law Review. Bulan Februari 1990, di tahun
keduanya, ia terpilih menjadi presiden Law Review, sebuah posisi
sukarela penuh waktu yang berguna sebagai pimpinan editor dan pemantau
80 editor Law Review. Pemilihan Obama sebagai presiden Law Review
berkulit hitam pertama diketahui secara luas dan diikuti oleh beberapa
profil yang panjang. Pada musim panas, ia kembali ke Chicago untuk
bekerja sebagai associate musim panas di firma hukum Sidley & Austin
tahun 1989 dan Hopkins & Sutter tahun 1990. Setelah lulus dengan
magna cum laude Juris Doctor (J.D.) dari Harvard tahun 1991, ia kembali
ke Chicago. Publisitas dari pemilihannya sebagai presiden Harvard Law
Review berkulit hitam pertama membawanya pada kontrak penerbitan dan
pembuatan buku mengenai hubungan ras. Dalam usaha untuk merekrutnya ke
fakultas mereka, Sekolah Hukum Universitas Chicago menyediakan Obama
beasiswa dan kantor untuk membuat bukunya. Ia awalnya berencana
menyelesaikan buku tersebut dalam satu tahun, tapi ternyata membutuhkan
waktu yang lebih lama setelah buku ini berubah menjadi memoir pribadi.
Untuk bekerja tanpa gangguan, Obama dan istrinya, Michelle, berlibur ke
Bali dan ia menulis bukunya selama beberapa bulan. Manuskrip tersebut
akhirnya diterbitkan pada pertengahan 1995 dengan judul Dreams from My
Father. Obama memimpin Project Vote Illinois mulai April hingga Oktober
1992, dengan registrasi pemilih dengan sepuluh staf dan tujuh ratus
sukarelawan; tujuannya berhasil dengan mendaftarkan 150.000 dari 400.000
orang Afrika-Amerika di negara bagian itu, sehingaga Crain’s Chicago
Business menempatkan Obama dalam daftar “40 under Forty” tahun 1993.

Berawal tahun 1992, Obama mengajarkan hukum konstitusional di Sekolah
Hukum Universitas Chicago selama dua belas tahun, menjadi yang pertama
dikelompokkan sebagai Penceramah sejak 1992 hingga 1996, dan kemudian
sebagai Penceramah Senior sejak 1996 hingga 2004. Ia juga, tahun 1993,
bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill & Galland, sebuah firma
hukum dengan dua belas pengacara yang berpengalaman dalam litigasi
hak-hak sipil dan pembangunan ekonomi masyarakat, dan ia adalah seorang
associate selama tiga tahun sejak 1993 hingga 1996, kemudian of counsel
mulai 1996 hingga 2004, dengan lisensi hukumnya berakhir tahun 2002.
Obama adalah anggota pendiri dewan direktur Public Allies tahun 1992,
mengundurkan diri sebelum istrinya, Michelle, menjadi direktor eksekutif
pendiri Public Allies Chicago di awal 1993. Ia menjabat dari 1993
hingga 3008 pada dewan direktur Woods Fund of Chicago, yang pada 1985
telah menjadi yayasan pertama yang mendanai Developing Communities
Project, dan juga sejak 1994 hingga 2002 pada dewan direktur The Joyce
Foundation. Obama bekerja pada dewan direktur Chicago Annenberg
Challenge pada 1995-2002, sebagai presiden pendiri dan pimpinan dewan
direktur sejak 1995-1999. Ia juga bekerja pada dewan direktur Chicago
Lawyers’ Committee for Civil Rights Under Law, Center for Neighborhood
Technology, dan Lugenia Burns Hope Center.
Obama Legislator negara bagian 1997-2004.
Obama berhasil mengalahkan semua pesaingnya dari pemilihan dan muncul
dalam pemilihan tanpa saingan. Ia kemudian dipilih sebagai Senat
Illinois tahun 1996, menggantikan Alice Palmer sebagai Senator dari
Distrik ke-13 Illinois, yang membentang South Side, Chicago dari Hyde
Park-Kenwood ke selatan di South Shore dan barat ke Chicago Lawn.
Setelah terpilih, Obama bersahabat dengan Presiden Senat Illinois yang
membantu senator baru ini berhasil. Ia mensponsori hukum yang
meningkatkan kredit pajak bagi pekerja berpendapatan rendah,
menegosiasikan reformasi kesejahteraan, dan mempromosikan peningkatan
subsidi bagi perawatan anak.

Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998, dan lagi
tahun 2002. Tahun 2000, ia dikalahkan dalam pemilihan pendahuluan
Demokrat untuk Dewan Perwakilan AS oleh Bobby Rush selama empat tahun
dengan perbandingan dua banding satu.
Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimipinan Komite Kesehatan dan
Pelayanan Sipil Senat Illinois ketika Demokrat, setelah satu dasawarsa
seabgai minoritas, akhirnya memperoleh mayoritas. Ia mensponsori dan
memimpin pengesahan bipartisan UU untuk memonitor racial profiling
(memprofil berdasarkan ras) dengan meminta polisi mencatat ras para
tahanan dan UU tersebut menjadikan Illinois negara bagian pertama yang
melakukan perekaman interogasi pembunuhan. Obama mengundurkan diri dari
Senat Illinois pada November 2004 setelah pemilihannya menuju Senat AS.
Kampanye Senat AS 2004 Obama
Di pertengahan 2002, Obama mulai melakukan kampanye menuju Senat AS;
ia memasukkan pakar politik David Axelrod yang gagal dan mengumumkan
pencalonannya pada Januari 2003. Keputusan oleh Peter Fitzgerald dari
Republik dan pendahulunya Carol Moseley Braun dari Demokrat tidak yang
tidak mengikuti persaingan ini membuka pemilihan pendahuluan Demokrat
dan Republik yang melibatkan lima belas kandidat. Pencalonan Obama
didorong oleh kampanye iklan Axelrod yang menampilkan wajah Walikota
Chicago Harold Washington dan dorongan oleh anak gadis Paul Simon, bekas
Senator AS untuk Illinois. Ia menerima 52% suara pada pendahuluan Maret
2004, menyisakan 29% bagi saingan Demokrat terdekatnya.

Bulan Juli 2004, Obama menulis dan menyampaikan catatannya pada
Konvensi Nasional Demokrat 2004 di Boston, Massachusetts. Setelah
menjelaskan pengalaman kakeknya sebagai veteran Perang Dunia II dan
pembuat program Federal Housing Administration dan G.I. Bill, Obama
berbicara mengenai perubahan prioritas ekonomi dan sosial pemerintah AS.
Ia mempertanyakan Perang Irak oleh administrasi Bush dan memberi
penghargaan pada tentaranya. Mencontoh dari sejarah AS, ia mengkritik
pandangan partisan terhadap elektorat dan meminta Amerika bersatu dalam
perbedaan, dengan mengatakan, “Tidak ada yang namanya Amerika liberal
dan Amerika konservatif; yang ada hanyalah Amerika Serikat.” Meskipun
tak disiarkan oleh tiga jaringan berita terbesar (kecuali CBS dan NBC di
Chicago yang membatalkan reality show televisi mereka), sekitar 9.1
juta penonton yang menyaksikannya melalui PBS, CNN, MSNBC, FOX News dan
C-SPAN mendengar pidato Obama, yang merupakan acara puncak konvensi itu
dan menerima statusnya sebagai bintang baru Partai Demokrat.
Pesaing Obama pada pemilihan umum, pemenang pendahuluan Republik Jack
Ryan, mengundurkan diri pada Juni 2004. Dua bulan kemudian dan kurang
dari tiga bulan sebelum Hari Pemilihan, Alan Keyes menerima pencalonan
Partai Republik Illinois untuk menggantikan Ryan. Seorang yang lama
menetap di Maryland, Keyes menetapkan tempat tinggal permanennya di
Illinois karena pencalonan. Pada pemilihan umum November 2004, Obama
menerima 70% suara, sementara Keyes 27%, kemenangan terbesar untuk
persaingan negara bagian dalam sejarah Illinois.
Obama Senator AS 2005-2008
Obama disumpah sebagai senator pada 4 Januari 2005. Obama adalah
Senator Afrika Amerika kelima dalam sejarah AS, dan yang ketiga yang
dipilih melalui popular vote. Ia adalah anggota Senat satu-satunya dari
Congressional Black Caucus. Congressional Quarterly, sebuah terbitan
nonpartisan, menyebutnya sebagai “Demokrat setia” berdasarkan analisis
seluruh suara Senat pada 2005-2007, dan National Journal menempatkannya
sebagai senator “paling liberal” berdasarkan penelitian terhadap suara
yang dipilih selama 2007. tahun 2005 ia menempati peringkat ke-16, dan
pada 2006 di peringkat ke-10. Tahun 2008, menurut Congress.org Obama
adalah Senator terkuat ke-11.
Undang-undang
Obama memberikan suaranya untuk Energy Policy Act of 2005 dan
mensponsori Secure America and Orderly Immigration Act. Bulan September
2006, Obama mendukung Secure Fence Act yang masih berhubungan. Obama
memperkenalkan dua inisiatif yang menggunakan namanya: Lugar-Obama, yang
memperluas konsep Nunn–Lugar Cooperative Threat Reduction terhadap
senjata konvensional, dan Coburn–Obama Transparency Act, yang mengawali
pembuatan USAspending.gov, sebuah situs pencari untuk dana pengeluaran
federal. Tanggal 3 Juni 2008, Senator Obama, bersama Senator Thomas R.
Carper, Tom Coburn, dan John McCain, memperkenalkan Strengthening
Transparency and Accountability in Federal Spending Act of 2008.

Obama mensponsori undang-undang yang meminta pemilik PLTN untuk
memperingatkan pihak lokal dan negara bagian mengenai kebocoran
radioaktif, tapi UU ini gagal disahkan secara penuh oleh Senat setelah
diubah besar-besaran dalam komite. Bulan Desember 2006, Presiden Bush
menandatangani pengesahan Relief, Security, and Democracy Promotion Act
untuk Republik Demokratik Kongo, menandakan UU federal pertama yang
disahkan dengan Obama sebagai sponsor utama. Bulan Januari 2007, Obama
dan Senator Feingold memperkenalkan penyediaan jet perusahaan pada
Honest Leadership and Open Government Act, yang disahkan bulan September
2007. Obama juga memperkenalkan Deceptive Practices and Voter
Intimidation Prevention Act, sebuah UU yang ditujukan untuk mencegah
praktik penipuan dalam pemilihan federal dan Iraq War De-Escalation Act
of 2007, tapi tak satupun yang disahkan.
Kemudian tahun 2007, Obama mensponsori sebuah amandemen Defense
Authorization Act yang menambahkan perlindungan untuk hukuman militer
terhadap personality disorder. Amandemen ini disahkan secara penuh oleh
Senat di musim semi 2008. Ia mensponsori Undang-Undang Penetapan Sanksi
Iran yang mendukung pencabutan dana pension negara dari industri minyak
dan gas Iran, yang tidak disahkan komite, dan mensponsori undang-undang
untuk mengurangi resiko terorisme nuklir. Obama juga mensponsori
amandemen Senat untuk State Children’s Health Insurance Program yang
menyediakan satu tahun perlindungan kerja bagi anggota keluarga yang
merawat prajurit dengan luka peperangan.
Komite
Obama melakukan tugas pada Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri,
Lingkungan dan Pekerjaan Umum dan Urusan Veteran sepanjang Desember
2006. Bulan Januari 2007, ia keluar dari komite Lingkungan dan Pekerjaan
Umum dan melakukan tugas tambahan dengan Kesehatan, Pendidikan, Buruh,
dan Pensiun dan Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintah. Ia juga
menjadi Pimpinan Subkomite Senat untuk Urusan Eropa. Sebagai anggota
Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Obama melakukan perjalanan ke
luar negeri menuju Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika. Ia
bertemu dengan Mahmoud Abbas sebelum menjadi Presiden Palestina, dan
menyampaikan pidato di Universitas Nairobi yang mengkritik korupsi dalam
pemerintahan Kenya.
Obama Kampanye presiden 2008
Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk
Presiden Amerika Serikat di depan bangunan Old State Capitol di
Springfield, Illinois. Pemilihan tempat pidato ini sangat simbolis
karena di tempat itu juga Abraham Lincoln menyampaikan pidato
bersejarahnya, “House Divided” tahun 1858. Selama kampanye, Obama
mengangkat masalah pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan
energi, dan menyediakan perawatan kesehatan universal.
Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan pertama 2007, di
antaranya sumbangan kurang dari $200, dikelompokkan sebagai “donasi
kecil” menurut hukum kampanye, berjumlah $16.4 juta. Angka $58 juta ini
mencetak rekor penggalangan dana kampanye presiden pada enam bulan
pertama tahun kalender sebelum pemilihan. Dampak donasi kecil ini sangat
besar dari sudut pandang absoolut dan perspektif. Bulan Januari 2008,
kampanyenya mencetak rekor penggalangan dana lainnya dengan $36.8 juta,
jumlah terbanyak yang dikumpulkan dalam satu bulan oleh seorang calon
presiden dalam kampanye pendahuluan Demokrat.

Pada persaingan Konvensi Nasional Demokrat Januari 2008, Obama seri
dengan Hillary Clinton untuk jumlah delegasi dalam pemilihan pendahuluan
New Hampshire dan memenangkan lebih banyak delegasi daripada Clinton
pada pemilihan dan kaukus di Iowa, Nevada dan South Carolina. Pada Super
Tuesday, ia menang dengan 20 delegasi lebih banyak dari Clinton. Ia
kemudian mencetak rekor penggalangan dana lainnya dalam dua bulan
pertama 2008, senilai $90 juta untuk kampanye pendahuluan dibanding
Clinton senilai $45 juta. Setelah Super Tuesday, Obama memenangkan
sebelas pendahuluan dan kaukus Februari yang tersisa. Obama dan Clinton
seri dalam persaingan 4 Maret di Vermont, Texas, Ohio, dan Rhode Island;
Obama menutup bulan itu dengan menang di Wyoming dan Mississippi.
Bulan Maret 2008, sebuah kontroversi terjadi yang melibatkan bekas
pastor Obama selama dua puluh tahun, Jeremiah Wright, setelah klip
siaran ABC News mengenai kotbah politiknya yang sangat rasial. Awalnya,
Obama menanggapi dengan menceritakan peran Wright di komunitas Afrika
Amerika Chicago, tapi mengecam ucapannya dan mengakhiri hubungan Wright
dengan kampanye ini. Selama kontroversi ini, Obama menyampaikan pidato
berjudul “A More Perfect Union” yang mengangkat masalah ras. Obama
langsung mengundurkan diri dari Trinity United Church of Christ untuk
menghindari dugaan yang negatif.
Obama menyampaikan pidato penerimaan presidennya
Selama April, Mei, dan Juni, Obama memenangkan pemilihan pendahuluan
North Carolina, Oregon, dan Montana dan memperoleh jumlah suara delegasi
yang besar, sementara Clinton memenangkan pemilihan pendahuluan
Pennsylvania, Indiana, West Virginia, Kentucky, South Dakota, dan Puerto
Rico. Pada waktu itu, Obama mendapat dukungan dari delegasi super
(superdelegate) yang lebih banyak dari Clinton. Tanggal 31 Mei, Komite
Nasional Demokrat menyetujui memasukkan semua delegasi Michigan dan
Florida di konvensi nasional, masing-masing dengan setengah suara,
memperkecil jumlah suara delegasi Obama sementara meningkatkan jumlah
suara delegasi yang dibutuhkan untuk menang. Tanggal 3 uni, dengan
seluruh negara bagian, Obama memenuhi jumlah suara yang dibutuhkan untuk
menjadi ‘calon sesuai perkiraan’ (presumptive nominee). Hari itu, ia
menyampaikan pidato kemenangannya di St. Paul, Minnesota. Clinton
mengakhiri kampanyenya dan mundur pada 7 Juni. Sejak itu, ia berkampanye
untuk pemilihan umum melawan Senator John McCain, calon dari Republik.

Tanggal 19 Juni, Obama menjadi kandidat presiden partai besar pertama
yang menghapus pendanaan umum dalam pemilihan umum sejak sistem ini
dibentuk tahun 1976, berlainan dengan keinginan awalnya untuk menerima
sistem ini.
Tanggal 23 Agustus 2008, Obama memilih Senator Joe Biden dari
Delaware sebagai wakil presiden. Pada Konvensi Nasional Demokrat di
Denver, Colorado, bekas pesaing Obama Hillary Clinton memberikan pidato
yang mendukung pencalonan Obama dan meminta Obama dicalonkan menurut
aklamasi sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat. Kemudian,
tanggal 28 Agustus, Obama menyampaikan pidato kepada 84.000 pendukung di
Denver. Selama berpidato, yang disaksikan sekitar 38 juta orang di
seluruh dunia, ia menerima pencalonan oleh partai ini dan memberitahukan
tujuan kebijakannya.
Setelah McCain dicalonkan sebagai kandidat presiden Republik, polling
menunjukkan bahwa ia mengakhiri hubungan dengan Obama. Terdapat tiga
debat presiden antara Obama dan McCain bulan September dan Oktober 2008.
Setelah debat, Obama memenangi polling nasional. Tanggal 2 November
2008, nenek Obama, Madelyn Dunham, meninggal karena kanker pada usia 86
tahun. Obama mengetahui kematian neneknya tanggal 3 November, satu hari
sebelum pemilihan.
Obama Presiden terpilih Amerika Serikat
Tanggal 4 November 2008, Barack Obama mengalahkan John McCain dan
menjadi orang Afrika Amerika pertama yang terpilih sebagai Presiden
Amerika Serikat. Dalam pidato kemenangannya yang disampaikan di depan
ratusan ribu pendukungnya di Taman Grant di Chicago, Obama menyatakan
bahwa “perubahan telah tiba di Amerika.” Lahir di Hawaii, Obama akan
menjadi Presiden AS pertama yang lahir di luar Daratan Amerika Serikat.
Ia juga akan menjadi Presiden termuda kelima ketika menjabat dan yang
kedua sejak Lincoln yang basis politik utamanya terletak di Illinois.

Presiden terpilih Obama dijadwalkan disumpah sebagai Presiden Amerika
Serikat ke-44 pada tanggal 20 Januari 2009. Kode nama Agen Rahasianya
yang disetujui adalah “Renegade”.
Posisi politik Obama
Sebuah metode yang digunakan pakar politik untuk memperluas ideologi
adalah membandingkan peringkat tahunan oleh Americans for Democratic
Action (ADA) dengan peringkat menurut American Conservative Union (ACU).
Berdasarkan tahun-tahunnya di Kongres, Obama memiliki peringkat
konservatif rata-rata seumur hidup sebesar 7.67% dari ACU, dan peringkat
liberal rata-rata seumur hidup 90% dari ADA.
Obama adalah penentang awal kebijakan terhadap Irak oleh administrasi
Bush. Tanggal 2 Oktober 2002, Presiden George W. Bush dan Kongres
menyetujui resolusi bersama yang mencetuskan Perang Irak, Obama
menyampaikan kampanye anti-Perang Irak pertamanya di Chicago di Federal
Plaza, menentang perang. Tanggal 16 Maret 2003, Presiden Bush memberikan
ultimatum 48 jam kepada Saddam Hussein untuk meninggalkan Irak sebelum
invasi ke Irak oleh AS, Obama mengadakan kampanye anti-Perang Irak
terbesarnya di Chicago di Daley Plaza dan mengatakan pada kerumunan
orang bahwa “belum terlambat” untuk menghentikan perang.
Obama berkampanye di Pennsylvania, Oktober 2008
Obama menyatakan bahwa bila ia terpilih ia akan melakukan pemotongan
pengeluaran negara sebanyak puluhan milyar dolar, menghentikan investasi
terhadap sistem pertahanan misil yang “tak terbukti”, tidak
“mempersenjatai” angkasa, “pengembangan perlahan Sistem Pertempuran Masa
Depan,” dan berusaha menghapus seluruh senjata nuklir. Obama menyerukan
pengakhiran pembuatan senjata nuklir baru, mengurangi stok nuklir AS,
melakukan pelarangan global pada pembuatan bahan misil, dan melakukan
negosiasi dengan Rusia untuk membawa misil balistik antarbenua keluar
dari status waspada tinggi.

Bulan November 2006, Obama mengumumkan “penarikan tentara AS dari
Irak” dan pembukaan dialog diplomatik dengan Suriah dan Iran. Dalam
pidato Maret 2007 pada American Israel Public Affairs Committee, sebuah
lobi pro-Israel, ia mengatakan bahwa cara utama untuk mencegah Iran
membuat senjata nuklir adalah melalui pembicaraan dan diplomasi,
meskipun ia tidak mencabut aksi militer. Obama telah menandakan bahwa ia
akan melakukan “diplomasi presiden langsung” dengan Iran tanpa
prasyarat. Mengenai strateginya dalam memberantas terorisme global bulan
Agustus 2007, Obama mengatakan “itu adalah kegagalan besar dalam
mengambil langkah” terhadap pertemuan pimpinan al-Qaeda 2005 yang
dikonfirmasikan intelijen AS yang dilakukan di Wilayah Kesukuan Federal
Pakistan. Ia mengatakan bahwa sebagai presiden ia tak akan mengabaikan
kesempatan itu, bahkan tanpa dukungan pemerintah Pakistan.
Bulan Desember 2005, di kolom opini Washington Post, dan kampanye
koalisi Save Darfur pada April 2006, Obama meminta aksi yang lebih keras
untuk menentang genosida di Darfur, Sudan. Ia telah mendivestasikan
$180.000 milik pribadi dalam bentuk saham di Sudan, dan telah melakukan
divestasi dari perusahaan yang beroperasi di Iran. Dalam Foreign Affairs
keluaran Juli-Agustus 2007, Obama mengumumkan pembelajaran kebijakan
luar negeri setelah Perang Irak dan pembaruan militer Amerika,
kepemimpinan diplomatik dan moral di dunia. Mengatakan “kami tak dapat
mundur dari dunia ataupun mencoba memecahnya menjadi beberapa bagian,”
katanya kepada orang Amerika untuk “memimpin dunia, menurut keyakinan
dan percontohan.”
Mengenai urusan ekonomi, pada April 2005, ia mempertahankan kebijakan
kesejahteraan sosial New Deal oleh Franklin D. Roosevelt dan menetapkan
keanggotaan pribadi untuk Social Security. Setelah Badai Katrina, Obama
berpidato menentang perlakuan pemerintah terhadap masyarakat kelas
ekonomi berkembang, meminta kedua partai politik mengambil langkah untuk
mengembalikan jaring keselamatan sosial bagi orang miskin. Sebelum
mengumumkan kampanye presidennya, Obama mengatakan ia mendukung
perawatan kesehatan universal di Amerika Serikat. Obama berencana
memberi penghargaan pada guru karena jasanya dari sistem merit pay
tradisional, menjamin persatuan bahwa perubahan dapat dilakukan melalui
proses penawaran kolektif.
Obama berbicara dalam kampanye di Conway, South Carolina
Bulan September 2007, ia menyalahkan kelompok-kelompok lobi karena
menghina kode pajak AS. Rencananya adalah menghapus pajak bagi warga
negara senior dengan pendapatan kurang dari $50.000 per tahun, melakukan
pemotongan pajak pendapatan bagi warga berpendapatan $250.000 juga
pemotongan pajak keuntungan dan dividen kapital, menutup hutang pajak
perusahaan, mengangkat pendapatan pajak Social Security, melarang suaka
pajak lepas pantai, dan menyempurnakan pengisian pengembalian pajak
pendapatan dengan mengisi terlebih dahulu upah dan informasi bank yang
telah dikumpulkan oleh IRS. Mengumumkan rencana energi kampanye
presidennya pada Oktober 2007, Obama merencanakan sistem lelang cap and
trade untuk melarang emisi karbon dan program investasi sepuluh tahun
pada sumber energi baru untuk mengurangi ketergantungan AS terhadap
minyak impor. Obama mengatakan bahwa semua kredit polusi harus dijual,
tanpa penuaan kredit untuk perusahaan minyak dan gas, dan pengeluaran
pendapatan yang diperoleh dari biaya pembangunan energi dan transisi
ekonomi.

Obama telah mendorong Demokrat untuk menggaet para evangelis dan
kelompok agama lainnya. Bulan Desember 2006, ia bergabung dengan Sen.
Sam Brownback (R-KS) pada “Pertemuan Global mengenai AIDS dan Gereja”
yang diorganisir oleh pemimpin gereja Kay dan Rick Warren. Bersama
dengan Warren dan Brownback, Obama melakukan tes HIV, sebagaimana yang
dilakukannya di Kenya kurang dari empat bulan sebelumnya. Ia meminta
“orang-orang melakukan hal yang sama” dan tidak malu melakukannya.
Dengan 8.000 anggota United Church of Christ pada Juni 2007, Obama
meminta pemimpin Kristen berhaluan kanan (fundamentalis) untuk “memahami
apa yang memisahkan kita.”
Keluarga dan kehidupan pribadi Obama
Obama bertemu istrinya, Michelle Robinson, bulan Juni 1989 ketika ia
bekerja sebagai asosiat musim panas untuk firma hukum Sidley &
Austin di Chicago. Sebagai penasehat Obama selama tiga bulan di firma
itu, Robinson bergabung dengannya dalam kelompok sosial, tapi menolak
permintaan awalnya untuk berkencan. Mereka mulai berkencan pada musim
panas itu, bertunangan tahun 1991, dan menikah tanggal 3 Oktober 1992.
Anak pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun 1998, diikuti oleh anak
kedua, Natasha (“Sasha”), tahun 2001.
Menyetujui pembuatan buku, keluarga ini pindah tahun 2005 dari sebuah
kondominium di Hyde Park, Chicago ke rumah mereka senilai $1.6 juta di
Kenwood, Chicago. Pembelian tanah dan penjualannya ke Obama oleh istri
si pembangun dan temannya Tony Rezko menarik perhatian media karena
dakwaan dan keyakinan Rezko terhadap hukuman korupsi politik yang tidak
berhubungan dengan Obama.

Bulan Desember 2007, majalah Money memperkirakan kekayaan keluarga
Obama mencapai $1.3 juta. Pembayaran pajak mereka tahun 2007
memperlihatkan pendapatan rumah tangga sekitar $4.2 juta dari sekitar $1
juta pada 2006 dan $1.6 juta pada 2005 yang kebanyakan berupa hasil
penjualan bukunya.
Dalam wawancara tahun 2006, Obama menjelaskan keragaman keluarganya.
“Michelle akan memberitahukan bahwa ketika kami bersama untuk Natal atau
Hari Pengucapan Syukur, rasanya seperti PBB kecil,” katanya. “Saya
mempunyai saudara yang mirip seperti Bernie Mac, dan saya juga mempunyai
saudara yang mirip Margaret Thatcher.” Obama memiliki tujuh saudara
tiri dari keluarga ayah Kenya, enam orang, dan seorang adik tiri, Maya
Soetoro-Ng, anak dari ibunya dan suami keduanya dari Indonesia. Ibu
Obama lahir dari orangtua ibunya di Kansas, Madelyn Dunham hingga
kematiannya pada 2 November 2008, sebelum pemilihan presiden. Dalam buku
Dreams from My Father, Obama mengaitkan sejarah keluarga ibunya dengan
pendahulu orang Indian dan saudara jauh Jefferson Davis, presiden
Konfederasi selatan pada Perang Saudara Amerika.

Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya telah
berkembang di masa dewasanya. Dalam buku The Audacity of Hope, Obama
menulis bahwa “ia tidak dibesarkan dalam keluarga religius.” Ia
menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua non-religius (yang
dijelaskan Obama sebagai “Metodis dan Baptis yang non-praktik”) yang
terpisah dari agama, “dalam beberapa hal adalah orang yang sangat
spiritual yang pernah kukenal.” Ia menggambarkan ayahnya sebagai
“seorang Muslim”, tapi “mengakui ateis” ketika orangtuanya bertemu, dan
ayah tirinya sebagai “seseorang yang melihat agama tidak terlalu
berguna.” Dalam buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui
bekerja dengan gereja hitam sebagai koordinator masyarakat ketika masih
berusia 20 tahunan, ia mulai memahami “kekuatan tradisi religius
Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan sosial.” Ia dibaptis di Trinity
United Church of Christ tahun 1988.
Budaya dan pandangan politik Obama
Dengan ayah Kenya dan ibu Amerika, kehidupannya di Honolulu dan
Jakarta, dan pendidikannya di Ivy League, kehidupan awal Obama sangat
berbeda dengan politikus Afrika-Amerika yang mengawali karir mereka pada
1960-an melalui partisipasi pada gerakan hak-hak sipil. Mengenai
pertanyaan tentang apakah ia “cukup hitam,” Obama menanggapi pada
National Association of Black Journalists pada Agustus 2007 bahwa debat
ini tidak mengenai penampilan fisiknya atau catatannya mengenai masalah
pemilih berkulit hitam. Obama mengatakan bahwa “kami masih terjebak bila
Anda berpihak pada orang berkulit putih maka pasti ada yang salah.”

Banyak komentator menyebutkan pernyataan internasional Obama sebagai
faktor menentukan untuk pandangan publiknya. Tidak hanya beberapa
pemungutan suara yang memperlihatkan dukungan kuat kepadanya di negara
lain, tapi Obama juga membuat hubungan dengan politisi luar negeri dan
pimpinan negara terpilih bahkan sebelum pencalonan presidennya, terutama
dengan Perdana Menteri Tony Blair, yang dijumpainya di London pada
tahun 2005, dengan pimpinan Partai Demokrat Italia Walter Veltroni, yang
mengunjungi kantor Senat Obama tahun 2005, dan Presiden Perancis
Nicolas Sarkozy, yang juga mengunjunginya di Washington tahun 2006.
Hubungan baik Obama dan Presiden SBY

No comments:
Post a Comment